JAKARTA, KOMPAS.TV - Dubes Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket menjelaskan mengenai bantuan militer yang diberikan kepada Ukraina berupa senjata dan pendanaan, bukan pasukan atau intervensi militer.
Bantuan itu diketahui tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Hal itu disampaikan oleh Piket kepada Jurnalis KompasTV Frisca Clarissa dalam sebuah wawancara khusus secara daring.
Baca Juga Presiden Ukraina Zelenskyy ke Kongres AS: Kami Membutuhkan Anda Sekarang Juga! di https://www.kompas.tv/article/271369/presiden-ukraina-zelenskyy-ke-kongres-as-kami-membutuhkan-anda-sekarang-juga
Piket mengatakan bahwa Uni Eropa bukanlah organisasi militer.
"Kami telah mengembangkan profil dan kemampuan pertahanan selama dua dekade terakhir, tetapi saat ini pada dasarnya terbatas pada dua hal," ujar Piket.
"Pertama, pertahanan wilayah kami sendiri, dukungan kepada negara-negara anggota, dan pertahanan menghadapi masalah keamanan di wilayah negara serta misi perdamaian. Kedua, hubungan luar negeri. Dan ini sebagian besar dilakukan berdasarkan mandat dari Dewan Keamanan PBB sehingga kami mengatakan bahwa terkait kasus Ukraina, kami belum sampai sejauh itu," lanjutnya.
Maka darinya, Piket memahami permohonan yang disampaikan oleh Zelenskyy.
Dalam wawancara ini, Piket juga menyampaikan beberapa hal lainnya, yakni terkait para pengungsi dari Ukraina hingga solusi perang Ukraina-Rusia.
Video Editor: Faqih
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/271377/full-wawancara-lengkap-dubes-uni-eropa-untuk-indonesia-terkait-perang-ukraina-dan-rusia